Bitcoin Co Id Berdiri Tahun Berapa

Bitcoin Co Id Berdiri Tahun Berapa

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ---- Dunia Fantasi (Dufan) jadi salah satu destinasi wisata yang berada di wilayah Ancol yang hingga kini masih jadi favorit warga Jakarta bahkan Indonesia.

Dufan saat ini hampir mencapai 38 tahun di tahun 2023.

Tidak heran Dufan sangat erat kaitannya dengan sejarah Jakarta.

Setiap warga Jakarta bahkan Indonesia pasti mempunyai cerita sejarahnya sendiri di Dufan. Baik itu wisata keluarga atau wisata sekolah.

Sebenarnya, sejarah Dufan sendiri sudah dimulai dari awal Indonesia merdeka.

Taman hiburan besar di Indonesia itu digagas oleh Soekarno.

Ketika tahun 1956 Soekarno berkunjung ke Disneyland Amerika Serikat.

Hal itulah yang menjadi ambisi Soekarno untuk membangun wahana bermain terbesar di Indonesia.

Pada sejarah Dufan, Soekarno kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden mengenai Panitia Pembangunan Proyek Ancol dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1960 untuk menyulap Ancol menjadi tempat wisata.

Peraturan Pemerintah itu memuat beberapa fase pembangunan Ancol sebagai kawasan wisata.

Ketika itu Soekarno menunjuk Gubernur DKI Jakarta yang bertugas kala itu, Soemarmo Sastroatmodjo. Proyek pembangunan Ancol akhirnya dipegang kontraktor asal Perancis bernama Compagnic Industriale de Travaux (Citra).

Saat itu, Citra hanya membangun dasar Ancol sebagai lokasi wisata di Indonesia seperti menimbun rawa-rawa, empang, dan hutan belukar.

Pembangunan tahap pertama selesai pada Februari 1966.

Namun, perluasan kawasan wisata Ancol pun tertahan lantaran situasi politik di Indonesia yang memanas.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ---- Dunia Fantasi (Dufan) jadi salah satu destinasi wisata yang berada di wilayah Ancol yang hingga kini masih jadi favorit warga Jakarta bahkan Indonesia.

Dufan saat ini hampir mencapai 38 tahun di tahun 2023.

Tidak heran Dufan sangat erat kaitannya dengan sejarah Jakarta.

Setiap warga Jakarta bahkan Indonesia pasti mempunyai cerita sejarahnya sendiri di Dufan. Baik itu wisata keluarga atau wisata sekolah.

Sebenarnya, sejarah Dufan sendiri sudah dimulai dari awal Indonesia merdeka.

Taman hiburan besar di Indonesia itu digagas oleh Soekarno.

Ketika tahun 1956 Soekarno berkunjung ke Disneyland Amerika Serikat.

Hal itulah yang menjadi ambisi Soekarno untuk membangun wahana bermain terbesar di Indonesia.

Pada sejarah Dufan, Soekarno kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden mengenai Panitia Pembangunan Proyek Ancol dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1960 untuk menyulap Ancol menjadi tempat wisata.

Peraturan Pemerintah itu memuat beberapa fase pembangunan Ancol sebagai kawasan wisata.

Ketika itu Soekarno menunjuk Gubernur DKI Jakarta yang bertugas kala itu, Soemarmo Sastroatmodjo. Proyek pembangunan Ancol akhirnya dipegang kontraktor asal Perancis bernama Compagnic Industriale de Travaux (Citra).

Saat itu, Citra hanya membangun dasar Ancol sebagai lokasi wisata di Indonesia seperti menimbun rawa-rawa, empang, dan hutan belukar.

Pembangunan tahap pertama selesai pada Februari 1966.

Namun, perluasan kawasan wisata Ancol pun tertahan lantaran situasi politik di Indonesia yang memanas.

Hingga proyek Dufan baru  dicanangkan kembali pada awal tahun 1980 di mana pada saat itu Ancol masih dibawah kepemimpinan Handogo Soekarno yang menjabat sebagai kepala divisi promosi Taman Impian Jaya Ancol.

Pada saat itu, Handogo memberikan mandat kepada Benny Benhardi untuk membuat ilustrasi menggunakan Birds Eye View.

Pengerjaan ini dibuat di kantor Arsitektur Balai Samudra dibawah arahan Sutisna dan arsitek senior Budi Priambodo serta beberapa juru gambar.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Masjid Jami Angke Tambora Perpaduan Seni Bali, Jawa, Tionghoa, Eropa serta Arab

Hingga pada 29 Agustus 1985 Dufan diresmikan.

Saat pertama kali dibuka, kawasan ini memiliki luas 10 hektar dengan 12 wahana yang seru dan memacu adrenalin.

Hingga kemudian seiring berjalannya waktu, Dufan pun mengalami perluasan dan penambahan wahana.

Tercatat Pada tahun 1988-1992, Dufan mengalami perluasan menjadi 12 hektar dan wahananya pun bertambah menjadi 18 wahana.

Kemudian pada rentang waktu 2002-2012 Dufan kembali menambah wahananya dengan total 25 wahana.

Dilanjutkan pada tahun 2014-2017, Dufan kembali diperluas hingga 19 hektar dan memiliki 30 wahana.

Kini Dufan memiliki 35 wahana dan sudah mengantongi sertifikat ISO 9001:2015 sejak Februari 2017.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Bekasi Wilayah Satelit Ibu Kota, Sudah ada di Masa Kerajaan Tarumanegara Abad ke 4

Wahana di Dufan semuanya murni buatan anak bangsa.

Hal itu karena Dufan memiliki Bendufa (Bengkel Dunia Fantasi) yang dikerjakan oleh banyak orang kreatif beserta mekanik dan juga arsitek berpengalaman.

Mereka mencoba untuk membuat sebuah workshop dimana semua design dan juga wahananya dibuat sendiri.

Pada saat itu Agustitus Teddy Darmanto terpilih menjadi ketua penanggung jawab proyek untuk sektor seni kreatif, Ir Pramonohadi, Ir Kimukti Utama dan juga Ir Yulias Husein menjadi penanggung jawab Arsitektur serta bagian teknil sipil ditempati oleh Ir Hengky dan Ir Gunawan.

Seniman lainya yang ikut anut grubyuk di BenDufa yaitu Samboja, Isnaeni Husein sebagai Interior design, Handogo, Benny Benhardi sebagai Ilustrator sekaligus memimpin divisi Props, M. Burso selaku Pemimpin Sculpting & Moulding Fiberglass, Harry Wuryanto, Mulyono Sebagai Pemimpin Pembuatan Kostum,Program Komputer oleh Puji Sulaeman, Mechanical dipimpin oleh Achmad Hudoyono, dan Electronic dipimpin oleh Suhaedi Saragih dan lainya.

Tim Bendufa perlu melakukan banyak riset hingga beberapa personil dikirim ke Amerika untuk belajar membuat robot Animatronik di Ken Acton Studios.

Kemudian Animatronik yang dibuat Tim Bendufa menjadi robot animatronik pertama asli buatan Indonesia.

Dunia Fantasi mempunyai beberapa maskot yang salah satunya berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi).

Dipilihnya kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan Kera. Sedangkan pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi.

Meski identik dengan penuh keceriaan, Dufan juga pernah mengalami masa kelam. Masa kelam itu terjadi pada April 2001 di mana salah satu wahana ternama di Dufan Rama dan Shinta kebakaran.

Wahana ini termasuk wahana yang paling canggih pada masanya.

Saat itu, theme park Indonesia manapun belum ada yang bisa membuat wahana secanggih Rama Shinta ini.

Di tahun 2004, wahana tersebut dikonversi menjadi Hall Rama Shinta yang berfungsi sebagai function hall yang menyelenggarakan berbagai International Event maupun Local Event.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Namun kerugian material yang mencapai Rp 10 miliar.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Patung Pancoran, Monumen Terakhir yang tak Pernah Diresmikan Bung Karno

Di tahun 2017 juga pernah terjadi kecelakaan wahana di Dufan.

Kecelakaan terjadi pada wahana arung jeram Dufan.

Kapal yang membawa penumpang tiba-tiba terbalik akibat terkena ombak. Insiden tersebut terjadi pada Minggu (22/10/2017).

Sebanyak lima penumpang yang menaiki wahana tersebut luka-luka dan sempat meminum air kolam.

Beruntung sabuk masih dalam kondisi terpasang. Pihak Dufan langsung mengevakuasi korban dan memberikan kompensasi.

Belakangan juga dengan semakin berkembangnya media sosial, banyak video kejadian tidak terduda terjadi di Dufan.

Misalnya saja detik-detik wahana permainan tiba-tiba mati.

Seperti wahana Tornado dan Halilintar mati saat tengah beroperasi.

Peristiwa inipun sempat terekam kamera ponsel pengunjung dan viral di media sosial.

Untungnya dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka.

Anda mungkin ingin melihat